Berbeda dengan Hybrid, Begini Cara Kerja Nissan Kicks e-Power
Nissan Indonesia dengan cara sah mengeluarkan Kicks e-Power. Mode ini, adalah SUV solid yang memercayakan motor listrik untuk menggerakan roda, serta mesin konservatif untuk pengisi baterei.
Cara Main Slot Di Internet |
Diterangkan Bagus Susanto, Pemasaran Director PT Nissan Motors Distributor Indonesia (NMDI), faksinya mengakui mode barunya itu tidak sama dengan mode hybrid yang lain.
"e-Power serta hybrid tidak sama, dimana (e-Power) 100 % digerakan oleh motor listrik. Jadi, keuntungan yang ditawarkan kendaraan listrik dapat dirasa di mode ini (all new Nissan Kicks e-Power)," jelas Bagus pada Liputan6.com, Kamis (4/9).
Ingin tahu dengan tehnologi e-Power yang tersemat di Nissan Kicks ini, Liputan6.com selanjutnya coba mobil itu.
Dibalik bonnet, ada unit bensin 1,2 liter DOHC 12-valve tiga silinder serta beberapa elemen tehnologi e-Power sudah dipadukan di satu tempat.
Jadi, pemilik mobil tak perlu ribet lakukan pengisisan baterei. Kerja mesin konservatif untuk pengisi baterei, sudah ditata dengan cara elektronik, hingga tidak menyusahkan pengemudi saat berkendara.
Saat menghidupkan mesin, memang seperti mobil listrik yang senyap tanpa ada suara. Ditambah, saat memakai model berkendara EV, yang betul-betul seperti memakai mobil 0 emisi.
Sedang saat memakai model normal serta smart, akselarasi motor listrik untuk penggerak roda makin berasa hentakannya. Walau, saat lakukan kick down atau mendesak pedal gas bertambah dalam serta mobil meluncur kuat, masih terdengar suara mesin konservatifnya.
Tidak sama dengan mobil hybrid yang lain memang, yang memercayakan dua penggerak yakni motor listrik serta mesin bensin.
Jadi, saat batereinya habis, karena itu yang menggerakan roda ialah mesin bensin, hingga sensasi berkendaranya kembali lagi seperti mobil konservatif.
Disamping itu, yang menarik dengan all new Nissan Kicks e-Power ini, ialah feature one pedal operation.
Berarti, saat tengah meluncur di jalan, serta pengemudi mengusung pedal gas, karena itu automatis kurangi kecepatan. Feature ini, benar-benar bermanfaat serta tidak menyusahkan untuk geser kaki dari pedal gas ke rem.
Tetapi, saat lakukan perjalanan dengan kecepatan yang lumayan tinggi, seperti 60 km/jam, jangan begitu memercayakan feature ini untuk kurangi kecepatan kendaraan.
Pengemudi, harus juga mencapai pedal rem untuk menolong kurangi kecepatan sampai betul-betul mobil stop meluncur.